KORAN TIMES -OPINI-Pembelajaran berbasis digitalisasi juga sangat penting bagi peserta didik berkebutuhan khusus di mana kita harus menyesuaikan hasil asesmen peserta didik berkebutuhan khusus. Contohnya, pembelajaran bagi peserta didik dengan hambatan penglihatan.

Pada pembelajaran ini, guru juga dapat mengakses dan memanfaatkan laptop dan smartphone sebagai sumber belajar. Laptop dapat di-install program JAWS dan smartphone dapat diaktifkan TalkBack pada pengaturan aksesibilitasnya.

Akses tersebut dapat terbaca berbasis audio. Peserta didik hambatan penglihatan juga bisa diajarkan menggunakan Quizizz dalam pembelajaran.

Pembelajaran Berbasis Digitalisasi

Pembelajaran berbasis digitalisasi merupakan proses pembelajaran melalui jaringan komputer (network), di mana pembelajaran ini dapat memfasilitasi pelajar agar mampu belajar dengan lebih luas, lebih banyak, dan bervariasi.

Tidak hanya berbentuk verbal, melainkan lebih bervariasi seperti teks, visual, audio, dan gerak. Pembelajaran berbasis digitalisasi mempunyai potensi yang cukup besar bagi pelajar dan juga sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya sebagai alat komunikasi, alat mengakses informasi, dan alat pendidikan atau pembelajaran.

Pada saat ini, guru juga dihadapkan pada tantangan zaman di mana pada setiap pembelajaran harus mampu menyajikan pembelajaran dengan basis digitalisasi. Guru harus bisa dan aktif mengakses platform belajar seperti Guru Inovatif.id.

Sehingga, guru pada saat ini harus mampu berinteraksi, berkolaborasi, dan berkomunikasi dengan lebih baik lagi dengan pemanfaatan realitas virtual dan augmented reality yang menggabungkan lingkungan maya dan 3D yang seolah-olah nyata. Sehingga mampu meningkatkan dan memperkuat jaringan pembelajaran serta mampu berinteraksi dengan baik.

READ  Pentingnya Desain Produk untuk Kemajuan UMKM Purbalingga

Mengenalkan pembelajaran berbasis digital kepada anak berkebutuhan khusus, dapat mendukung proses belajar mengajar dan juga dapat memudahkan pendidik untuk menyampaikan materi pembelajaran, serta anak berkebutuhan khusus tidak merasa tertinggal dengan anak-anak lainnya karena mereka juga menggunakan teknologi dalam proses belajar seperti anak-anak lain.

Dengan terus berkembangnya teknologi, prospek untuk meningkatkan pembelajaran anak-anak berkebutuhan khusus semakin terbuka luas. Namun, penting untuk mempertimbangkan bahwa penggunaan digital harus diarahkan secara hati-hati untuk memaksimalkan manfaatnya sesuai dengan kebutuhan individu dan memastikan inklusi yang benar dalam pendidikan karena anak berkebutuhan khusus tentunya memiliki karakteristik yang berbeda pada setiap anak.

Dengan demikian, pembelajaran berbasis digital dapat menjadi kunci untuk membuka potensi penuh setiap anak dalam mencapai pembelajaran yang efektif dan bermakna.

Penulis: Nurul Komariyah, Guru MI Miftahus Sudur dan Nurul Aini, Guru MI Hidayatun Najah.

Tulisan opini ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis dan tidak termasuk tanggung jawab redaksi Koran Times.

Rubrik opini di koran Times terbuka untuk umum. Panjang tulisan maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata.

Harap sertakan riwayat hidup singkat, foto diri, dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Kirimkan tulisan ke email: timeskoran@gmail.com.

Redaksi berhak untuk tidak menayangkan opini yang dikirimkan.

Print Friendly, PDF & Email