PAMEKASAN,KORAN TIMES-Ketua Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) menyayangkan respons Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) soal warung Madura untuk tidak beroperasi 24 jam.
Musfiq, Ketua Jaka Jatim, menyatakan semestinya Kemenkop UKM sebagai pembina pelaku usaha mikro menjembatani dengan pemerintah daerah untuk memberi solusi, bukan asal menyampaikan pernyataan yang merugikan pelaku usaha mikro.
“Keberadaan warung Madura telah mampu menggerakkan perekonomian rakyat kecil. Dalam operasionalnya, warung-warung tersebut membuka lapangan kerja bagi begitu banyak orang. Maka dari itu, seharusnya menteri mendukung bukan malah membuat pernyataan yang menimbulkan polemik,”tegas Musfiq. Kepada wartawan korantimes.com. Jum’at (26/4/2024).
Musfiq, mantan aktivis PMII Pamekasan tersebut menyatakan bahwa yang buka toko 24 jam itu bukan hanya masyarakat Madura, warung-warung semacam itu tumbuh di berbagai daerah seperti di Malang, Surabaya dan kota lainnya dengan melibatkan masyarakat lokal dalam jumlah yang tidak sedikit.
“Jadi warung-warung Madura itu juga menjadi saluran pemasaran bagi UMKM. Warung Madura menerima titip jual minuman dan kue produksi UMKM yang pasti akan kesulitan masuk ke jaringan ritel modern,” Tegas Musfiq.
Pelaku UMKM ini, kata Musfiq telah membantu pemerintah membuka jutaan lapangan kerja. Jadi harus mendapat dukungan dari pemerintah bukan malah sebaliknya.
Pengusaha mikro kecil seperti warung Madura, kata Musfiq, perlu mendapatkan perlindungan, bukan malah diatur oleh aturan yang memberatkan atau aturan yang merugikan pelaku UMKM.
“Kalau membuat peraturan dan solusinya harus berpihak ke pelaku usaha mikro, jangan normatif, tetapi harus ada afirmasi ke penggerak ekonomi rakyat di tingkat bawah,” Tukas Musfiq.
Pewarta:Lukman
Editor :Hasbullah
.