PAMEKASAN,KORAN TIMES-Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diduga kuat terlibat politik praktis, mereka mengundang sekaligus mendampingi salah satu Pasangan Calon (Paslon) pada kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah ( Porsadin), Senin, 26 Agustus 2024.

Dugaan keberpihakan Kemenag kepada salah satu Paslon ini disikapi serius oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), bahkan segera memanggil Kepala Kemenag Pamekasan, Mawardi dan ASN Kemanag yang terlibat kegiatan tersebut.

Kordiv Penanganan Pelanggaran Bawaslu Pamekasan, Suryadi mengatakan agenda pemanggilan Kepala Kemenag Pamekasan dan ASN yang terlibat untuk meminta keterangan dugaan pelanggaran netralitas.

“Bawaslu segera memanggil ASN Kemenag yang diduga melanggar netralitas, jika ditemukan pelanggaran, nanti akan kita dinaikan menjadi temuan Bawaslu,” kata Suryadi, saat dikonfirmasi via pesan singkat WhatsApp.

Sebagaimana diketahui, Kemenag Pamekasan, diduga mengundang bakal calon Bupati dan Bakal Calon wakil Bupati Pamekasan, Kholilurrahman-Sukriyanto untuk kegiatan Porsadin. Usai acara, mereka foto barang Paslon, tindakan Kemenag Pamekasan itu dinilai kampanyekan Paslon kepada ASN.

“Sangat disayangkan kegiatan Porsadin dijadikan momentum kampanye, sepertinya Kemanag mamfasilitasi Paslon yang kemungkinan didukung,” tutur Ketua Lembaga Kajian Strategis dan Kebijakan Pemerintah Pamekasan (LKSKP), Moh. Robi.

Sementara Kepala Kemenag Pamekasan, Mawardi, berkelit saat dikonfirmasi bahwa kegiatan Porsadin ke-VI bukan acaranya Kemenag. Kegiatan Porsadin ini acaranya FKDT, bukan organisasi Kemenag juga.

READ  Cooling System, Kapolres Sumenep Silaturahmi dengan Para Kepala Desa Jelang Pilkada 2024

“Kemenag hanya memberikan pinjaman tempat untuk kegiatan tersebut, dan itu sudah sering. Aula kami sudah sering dipinjam untuk kegiatan-kegiatan organisasi. Misal acaranya PMII termasuk kegiatan Ansor ditempatkan di kemenag,” imbuhnya.

Pihaknya, juga menyatakan bahwa dirinya menghadiri acara tersebut hanya sebagai undangan, bukan pelaksanaan. Bahkan, dirinya mengaku tidak tahu prihal tokoh-tokoh yang diundang dalam acara pembukaan tersebut.

“Saya pun (Kemenag) ini diundang, artinya bukan saya yang mengundang. Jadi saya juga diundang untuk memberikan sambutan. Saya tidak tahu kalau undangannya ada undangan ke beberapa tokoh, saya sebut tokoh karena memang belum ada pendaftaran calon,” jelasnya.

Pewarta:Syafii
Editor :Hasbullah

Print Friendly, PDF & Email