PURWOKERTO, KORAN TIMES – Desain produk memainkan peran penting dalam kesuksesan usaha kecil dan menengah (UMKM), terutama di era persaingan global yang semakin ketat. Proses desain produk yang efektif membantu UMKM menyesuaikan produk mereka dengan kebutuhan pasar, meningkatkan daya saing, dan memberikan solusi yang inovatif. Selain itu, desain produk yang baik dapat mengurangi biaya produksi dan waktu yang diperlukan untuk meluncurkan produk ke pasar.
Di Kabupaten Purbalingga, sektor UMKM menjadi salah satu pilar utama perekonomian. Namun, saat pandemi melanda, banyak UMKM yang mengalami penurunan kinerja. Sebagai upaya untuk memulihkan ekonomi lokal, pemerintah Kabupaten Purbalingga berinisiatif mengadakan pelatihan desain produk untuk para pelaku UMKM. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk UMKM, memperluas pasar, dan menciptakan inovasi yang lebih berkelanjutan.
Program Pelatihan Desain Produk UMKM Purbalingga
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Purbalingga bekerja sama dengan beberapa universitas ternama, seperti Universitas Jenderal Soedirman dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, untuk memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek desain produk, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, branding, hingga pengemasan produk yang menarik.
Salah satu inovasi yang dihasilkan dari pelatihan ini adalah penggunaan kain perca sisa konveksi untuk membuat aksesoris seperti kalung, gelang, dan anting-anting. Produk-produk ini berhasil meningkatkan nilai tambah dari bahan sisa, yang sebelumnya dianggap tidak berguna. Di sektor kuliner, pelatihan fokus pada pengembangan olahan makanan kekinian berbahan dasar tepung terigu, yang disesuaikan dengan tren pasar saat ini.
Dampak Pelatihan Desain Produk terhadap UMKM
Pelatihan desain produk ini berdampak positif bagi UMKM Purbalingga. Beberapa dampak yang signifikan antara lain:
Peningkatan Daya Saing: Pelatihan ini membantu UMKM menciptakan produk yang lebih menarik dan inovatif, sehingga mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional.
Efisiensi Produksi: Dengan desain produk yang lebih terstruktur, UMKM dapat mengurangi biaya produksi dan meminimalisir revisi produk yang memakan waktu.
Perluasan Pasar: Produk yang didesain dengan baik lebih mudah diterima oleh konsumen dan dapat memperluas pangsa pasar UMKM.
Penggunaan Bahan Ramah Lingkungan: Melalui pemanfaatan bahan sisa seperti kain perca, UMKM tidak hanya menciptakan produk unik tetapi juga berkontribusi terhadap pengurangan limbah.
Tantangan yang Dihadapi dalam Desain Produk UMKM
Meskipun pelatihan ini membawa manfaat besar, pelaku UMKM masih menghadapi beberapa tantangan, seperti:
Keterbatasan Teknologi: Banyak pelaku UMKM yang belum memiliki akses terhadap teknologi yang mendukung proses desain produk secara optimal.
Kurangnya Pengetahuan Pasar: Beberapa UMKM masih perlu lebih memahami tren dan kebutuhan konsumen agar desain produk mereka bisa lebih relevan di pasar.
Kesimpulan
Desain produk yang inovatif dan relevan merupakan kunci sukses bagi UMKM di Purbalingga. Dengan adanya program pelatihan desain produk yang berkelanjutan, diharapkan pelaku UMKM dapat terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar. Pelatihan ini telah terbukti mampu meningkatkan kualitas produk UMKM, memperluas pangsa pasar, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Program pelatihan desain produk yang berfokus pada inovasi, efisiensi, dan keberlanjutan tidak hanya membantu UMKM bertahan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Purbalingga secara keseluruhan.
***
*) Oleh Talida Humaira Karinastiti, Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah.
*) Tulisan opini ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis dan tidak termasuk tanggung jawab redaksi Koran Times.
*) Rubrik opini di koran Times terbuka untuk umum. Panjang tulisan maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata.
*) Harap sertakan riwayat hidup singkat, foto diri, dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Kirimkan tulisan ke email: timeskoran@gmail.com.
*) Redaksi berhak untuk tidak menayangkan opini yang dikirimkan.