PAMEKASAN,KORAN TIMES;Bawaslu Pamekasan, Madura ajak masyarakat berperan aktif mengawasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Penyampaian tersebut disampaikan Koordinator Divisi Pencegahan Abdullah Saidi, dalam acara sosialisasi pengawasan secara tatap muka dalam rangka pemilihan serentak tahun 2024.
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung di Hotel Berlian dihadiri 100 peserta perwakilan organisasi NU, SI, Muhamadiyah, PMII, HMI, serta junalis yang bertugas di Kabupaten Pamekasan.
Dalam acara belangsung juga dilaksanakan Deklarasi media massa kawal pilkada damai 2024.
Abdullah Saidi, menekankan pentingnya peran pengawasan partisipatif dari warga. Serta masyarakat memiliki peran kunci dalam mencegah dan mendeteksi pelanggaran.
“Peran masyarakat sangat vital sebagai pemberi informasi awal atas dugaan pelanggaran dan pemantau proses tahapan pemilu. Mereka juga berperan dalam pencegahan terjadinya pelanggaran,” ujar Ungkap Abdullah Saidi. Rabu (18/9/2024).
Ia menjelaskan, masyarakat dapat melaporkan dugaan pelanggaran secara tertulis ke Bawaslu atau Panwaslu Kecamatan setempat, jika menemukan indikasi pelanggaran selama tahapan pilkada.
Abdullah Saidi, juga mengingatkan agar pengawasan partisipatif dilakukan secara netral, tanpa berpihak pada salah satu peserta pilkada, serta tidak mengganggu jalannya proses pilkada.
Pengawasan partisipatif, kata Abdullah Saidi bertujuan untuk mencegah konflik, menjaga integritas pilkada, meningkatkan kualitas demokrasi, serta mendorong partisipasi publik yang tinggi.
“Saya berharap partisipasi aktif masyarakat mampu menciptakan suasana yang kondusif dan aman selama penyelenggaraan Pilkada,” Harap Abdullah Saidi.
Sementara, Ketua Bawaslu Kabupaten Pamekasan, Sukma Firdaus, menjelaskan pelaksanaan pilkada 2024 untuk benar-benar di awasi. Di Pemilu sebelumnya 2024 Pamekasan sudah terjadi kejurangan dan ini terjadi di Dapil 2 meliputi Kecamatan Pelanggan dan Proppo.
Selain itu Sukma, mengajak kepada jurnalis untuk mengedukasi masyarakat melalui pemberitaan.
“Mari memberikan berita yang berimbang jelang pilkada 2024. Biarkan masyarakat yang menilainya sendiri terkait informasi yang disampaikan,” Ungkap Sukma.
Kalau pilkada 2024 tidak diawasi, kata Sukma maka rawan terjadi manipulasi data dan hawatir terjadi konflik antara pendukung calon.
Selain itu, kata Sukma bahwa Bawaslu minim personel dalam mengawasi pilkada 2024. Maka perlu pertisipasi aktif masyarakat.
“Saya berharap dengan terlibatnya masyarakat, Pilkada 2024 dapat berjalan damai dan menghasilkan pemimpin yang berintegritas, ” Harap Sukma.
Pewarta:Syafii
Editor :Hasbullah