BANGKALAN,KORAN TIMES, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM Universitas Trunojoyo Madura mendesak Presiden Jokowi untuk bersikap netral di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Penyampaian pernyataan sikap tersebut disampaikan depan Rektor Kampus UTM Bangkalan. Mahasiswa menggunakan atribut payung hitam.

Presma UTM, Moh. Anis Anwari, menjelaskan
penggunaan atribut payung hitam ini sebagai bentuk perlawanan terhadap pihak yang merusak keharmonisan dan kekondusifan pemilu 2024.

“Dalam situasi seperti ini, Mahasiswa harus hadir untuk mengingatkan lebih intens kepada para penguasa, agar nalar kekuasaan bisa dijalankan dengan lebih sehat dan bersih,” Ungkap Moh. Anis Anwari. Jum’at (09/4/2/2024).

Selain itu, ia menyatakan bahwa pernyataan sikap ini menanggapi isu kesewenangan, penggunaan sumber daya negara untuk kepentingan kelompok tertentu, represi pemerintah terhadap masyarakat, politisasi bansos, penyelewengan hukum dan sebagainya menjelang pemilihan presiden 2024.

Moh. Anis Anwari, menegaskan bahwa demokrasi yang lahir dari rahim reformasi sudah seharusnya dikawal bersama dan terus mengontrol agar tetap berada sesuai dengan apa yang telah di cita-citakan bangsa ini.

“Mahasiswa akan menjadi garda terdepan demi tegaknya demokrasi, segala hal yang membuat demokrasi melenceng dari jalannya maka kami Mahasiswa akan terus berjuang walaupun darah harus menetes dalam diri kita,”Teagas Moh. Anis Anwari.

Carut-marut perpolitikan, lanjut Moh. Anis Anwari, membuat masyarakat resah karena telah mencoreng reformasi yang telah diperjuangkan oleh pendahulu.

READ  Aktivis Perempuan Menilai Mohammad Sahur Layak Maju di Pilkada Pamekasan

Menurut Moh. Anis Anwari, bahwa campur tangan para pemangku jabatan terhadap kontestasi pemilu saat ini menimbulkan kegaduhan di khalayak masyarakat.

“Keberpihakan penguasa saat ini nampak, membuat iklim demokrasi tidak baik, tidak ada netralitas yang diciptakan membuat gejolak yang menimbulkan permasalahan-permasalahan baru. Sudah seharusnya penguasa menjaga kondusifitas dalam situasi pemilu saat ini agar bisa menghasilkan pemilu yang baik dan melahirkan pemimpin yang benar-benar berpihak pada rakyat,”tegas Moh. Anis Anwari.

Berikut tuntutan BEM KM yang disampaikan depan rektor Universitas Trunojoyo Madura.

1. Mendesak Pemimpin negara Presiden Jokowi dan koleganya agar bersikap tegas dan netral dalam jalannya kontestasi pemilu 2024, dan menjadi garda terdepan dalam menjaga keharmonisan dan stabilitas politik 2024.

2. Penyelenggaraan pemilu yang bersih dan berintegritas.

3. Menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu di jalankan tanpa intervensi, intimidasi, dan tanpa ketakutan.

4. Demokrasi Pro Rakyat dan seluruh instrumen negara digunakan untuk sepenuhnya kepentingan rakyat.

Pewarta:Syafi’i
Editor :Hasbullah

 

Print Friendly, PDF & Email