PAMEKASAN,KORAN TIMES-Salah satu Pasien Parma (59) asal Desa Bujur Timur Pamekasan mengeluh mahalnya harga biaya suntik untuk penderita penyakit kista di tempat praktik Tatik Sulistyowati di Jalan Trunojoyo, Pamekasan.

Parma, menceritakan bahwa dirinya periksa ke tempat praktek tersebut karena ada rekomendasi dari dari Rumah Sakit Larasati seblum dilakukan tindakan operasi.

Setelah disuntik dan di ultrasonografi (USG), kata Parma, dimintai biaya sangat mahal sekitar Rp 4,5 Juta sekali suntik. Bahkan pasien yang lain dengan penyakit yang sama ada yang dikenai Rp 5 juta.

“Saya terkejut dengan biaya mahal tersebut, karena saya orang tidak mampu,”Kata Parma. Sabtu (30/8/2025).

Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa dirinya setelah disuntik di tempat praktek tersebut maka dilakukan operasi di rumah sakit Larasati. Dirumah sakit setempat tidak dikenai biaya karena menggunakan BPJS.

Sementara Dokter Tatik Sulistyowati menjelaskan harga suntik Tapros bervariasi tergantung pada dosis dan kemasannya.

Pihaknya, memastikan kalau biaya obat suntik yang dianggap mahal itu hal yang wajar. Karena harganya memang bervariasi.

Sementara harga suntik Tapros 3,75 mg berkisar antara Rp1.550.000 hingga Rp1.750.000. Sedangkan Tapros 3M (11,25 mg) bisa mencapai Rp4.950.000 per box.

“Jadi memang biaya suntik untuk penyakit kista bervariasi ada yang biasa dan ada agak mahal. Serta saya tidak memaksa kepada pasien untuk menggunakan obat yang mahal,”ungkap Dokter Tatik Sulistyowati, saat di wawancara di tempat prakteknya di Jalan Trunojoyo, Pamekasan.

READ  Anggota DPRD Soroti Tingginya Anak Putus Sekolah di Kabupaten Pamekasan

Selanjutnya, ia menyatakan bahwa kadang pasien diberikan obat yang agak mahal itu disesuaikan dengan kondisi penyakit yang diderita. Agar penyakit yang ada dalam tubuh tidak tumbuh lagi.

Pengobatan tersebut, kata dokter Tatik Sulistyowati tidak ditanggung BPJS. Karena BPJS hanya menanggung biaya operasi di Larasati.

“Jadi biaya obat yang tidak ter-cover BPJS harus bayar mas. Serta ini kan tempat praktek. Sementara berobat ditempat praktek tidak bisa menggunakan BPJS,”kata Tatik Sulistyowati.

Kepala IGD Larasati Anam, menyatakan bahwa pasien dari Bujur Timur yang dilakukan operasi dan menggunakan BPJS tidak dipungut biaya.

“Semua pembiayaan pengobatan gratis, ulai dari awal masuk sampai pulang,” Katanya.

Pihaknya, menyatakan misalnya ada pasien yang berobat di luar seperti di tempat praktek dokter spesialis itu bukan tanggungjawab Larasati.

“Jadi pasien yang menggunakan BPJS di larasati tidak ada pembiayaan tambahan, kecuali ada obat-obatan yang tidak tercover BPJS,” Kata Anam.