OPINI-KORAN TINES-Desa Langsar yang terletak di Kecamatan Saronggi Sumenep Madura, adalah desa yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi. Penduduk mayoritas sebagai petani dan peternak. Desa Langsar memiliki tradisi kerapan sapi yang merupakan bagian penting dari budaya Madura. Acara ini biasanya diadakan secara berkala dan menjadi ajang berkumpulnya masyarakat.
Tradisi budaya sapi karapan yang melekat pada masyarakat desa Langsar menjadi nilai tersendiri dari wilayah lain. Keunggulan desa ini menarik Tim PkM Universitas Madura (Moh. Zali, Selvia Nurlaila, Diasyurannyta Adeputri Marhaeni dan Mahasiswa Imam Ubaidillah serta Salman Afarisi), yang mendapatkan Hibah bidang pemberdayaan berbasis masyarakat skim pemberdayaan kemitraan masyarakat oleh Direktorat Riset, Teknologi, Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi (DIKTI) Tahun 2024.
Teknis pendampingan meliputi : 1). Kegiatan sosialisasi manajemen dan aspek sosial karapan sapi Tangghe meliputi penjelasan Sapi-sapi yang dipersiapkan untuk kerapan adalah hasil pemilihan ketat, dengan perhatian khusus pada kualitas genetik dan fisik. Tentang pengenalan bahan pakan, pemberian pakan yang seimbang, terdiri dari rumput kering dan segar, dedak, dan suplemen tambahan yang kaya akan nutrisi.
2). Pelatihan dan pendampingan dalam manajemen pemeliharaan dan aspek sosial pendukung karapan sapi Tangghe mencakup pakan yang baik bukan hanya tentang kuantitas, tetapi juga kualitas. Berbagai komponen pakan, seperti serat, protein, vitamin, dan mineral, serta peran masing-masing dalam mendukung kesehatan sapi.
3). Pelatihan dan pendampingan manajemen pemeliharaan sapi karapan Tangghe dari masa pedet sampai ke kelas dewasa, meliputi pemeriksaan kesehatan secara rutin, memastikan sapi-sapi peternak bebas dari penyakit. Sanitasi dengan penyemprotan disinfektan di kandang. Vaksinasi dan obat cacing diberikan secara berkala, dan lingkungan kandang dijaga kebersihannya untuk mencegah infeksi. Penanganan penyakit LSD dan Scabies pada Sapi Karapan Tangghe.
4). Pelatihan dan pendampingan TTG dan aspek sosial cipta karya mandiri dan budaya sapi karapan Tangghe yaitu tentang pembuatan Kaleles dan Pangonong serta akasesoris sapi karapan Tangghe.
5). Kegiatan mengidentifikasi masalah dalam kontes karapan sapi Tangghe yaitu Pembuatan website Silapar Kerapan Sapi Tangghe (https://silapar.unira.ac.id/).
6). Pelatihan dan pendampingan peternak dalam menyusun evaluasi tatakelola karapan sapi Tangghe sebagai aspek budaya lokal daerah.
Menjadi pertanyaan besar dikalangan pecinta budaya sapi karapan. Apa itu sapi karapan Tangghe?. Karapan sapi tangghe merupakan pesta kecil dalam upaya ungkapan doa dan rasa syukur kepada tuhan yang Maha Esa. Pesta atau selamatan turun tanah dan panen hasil tani dalam satu tahun masa tanam.
Tradisi masyarakat dalam budaya selamatan melibatkan ternak sapi Madura yang dikenal dengan Tangghe (pameran, tampilan dan kebersamaan). Kelestarian sapi karapan Tangghe tergerus perjalanan memasuki masa evolusi modern dengan berbagai pola yang ditampilkan (komersialisasi dalam karapan sapi pacu (bullracess). Pergerseran nilai budaya yang ada, sementara dipertahankan dengan sedikit polesan dari para sesepuh pencinta karapan sapi Tangghe di Kabupaten Sumenep.
Salah satu yang dipertahankan adalah double method antara sapi karapan pacu dan kontes sapi hias dalam satu event pelaksanaan. Kegagahan dan keindahan sapi Madura jantan dapat terlihat dalam pesta turun tanah dan pasca panen masyarakat Madura. Tradisi ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan masih diwariskan secara turun-temurun di antara masyarakat Madura.
Praktek karapan sapi juga telah menjadi kontroversi karena perlakuan yang tidak layak atau ada unsur penyiksaan terhadap hewan. Upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan hewan dan untuk memastikan bahwa perlakuan terhadap hewan selama acara tersebut sesuai dengan standar etis yang lebih tinggi.
Peningkatan kesadaran tentang pentingnya perlindungan hewan dan kesejahteraan hewan, sehingga beberapa upaya telah dilakukan untuk mengubah atau mengkombinasikan tradisi ini dengan aspek perlindungan hewan yang lebih baik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa warisan budaya dapat dilestarikan sambil tetap memastikan kesejahteraan hewan dihormati dan dilindungi. Tradisi ini dianggap sebagai bagian penting dari warisan budaya Madura dan telah menjadi bagian integral dari identitas masyarakat setempat.
Perbedaan karapan sapi tangghe dengan sapi karapan yaitu karapan sapi tangghe tidak di perlombakan melainkan di konteskan dan juga perbedaan dengan sapi sonok adalah sapi sonok menggunakan sapi betina dan karapan sapi Tangghe menggunakan sapi jantan unggul Madura.
Pada saat tiba hari pelaksanaan karapan sapi tangghe, sapi unggul dari berbagai desa di kecamatan Saronggi bersiap untuk mengikuti karapan, Karapan sapi Tangghe di adakan antara bulan Agustus sampai September dan waktu pelaksanaannya yaitu jam 12 siang sampai jam 4 sore.
Peserta berasal dari 5 desa dari kecamatan Saronggi yaitu desa Langsar, Tana Mera, Dedek Laok, Bluto dan, Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep.
Tim PkM Universitas Madura mengucapkan terimakasih atas dana Hibah bidang pemberdayaan berbasis masyarakat skim pemberdayaan kemitraan masyarakat oleh Direktorat Riset, Teknologi, Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi (DIKTI) Tahun 2024 dan mitra Pemerintah daerah desa Langsar Saronggi Sumenep.