PAMEKASAN,KORAN TIMES-Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PCNU Pamekasan nilai Bapperida abaikan pelaku riset lokal.

Penyampaian tersebut disampaikan Ahmad Wiyono, Ketua Lakpesdam PCNU Pamekasan, dalam acara FGD yang berlangsung di selatan Kampus UIM Pamekasan.

Ahmad Wiyono, menyampainkan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Pamekasan sering memanfaatkan pelaku riset luar daerah, bukan lokal.

“Bapperida cenderung lebih memilih kelompok riset perguruan tinggi yang ada di luar Pamekasan, padahal di level Pamekasan banyak SDM yang punya kompetensi sesuai dengan kebutuhan yang ada. Pamekasan punya banyak kampus baik negeri maupun swasta yang juga punya kelompok riset ,” Tegas Ahmad Wiyono. Minggu (21/7/2024).

Pihaknya, menyatakan selama ini Bapperida Pamekasan kalau kerjasama riset dengan Universitas Brawijaya (UB) dan Unesa Surabaya, padahal di Pamekasan banyak pelaku riset lokal.

Alumnus Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep tersebut menjelaskan salah satu kelompok riset yang ada di Bumi Gerbang Salam seperti Lakpesdam PCNU Pamekasan dan ada juga Studi Riset Pengembangan Madura (SRPM).

“Kelompok riset ini belum pernah tersentuh dalam melakukan riset daerah, padahal yang paling paham dengan kondisi daerah Pamekasan pasti pelaku riset daerah,” Imbuh Wiyono.

Wiyono, Dosen di Kampus UIM berharap ke depan Bapperida bisa memberdayakan kelompok riset lokal. Baik di level perguruan tinggi maupun kelompok riset lokal.

READ  Festival Main Sains Nusantara di Jakarta, Upaya Mewujudkan Pembelajaran Sains yang Menyenangkan dan Bermakna

“Selain itu, saya berharap Bapperida memperjuangkan anggaran riset agar lebih besar, karena tanggung jawabnya riset daerah. Kalau anggaran besar maka bisa bekerjasama dengan pelaku riset lokal,” Harap Wiyono.

Sementara, Kepala Bapperida Pamekasan Sigit Priyono menjelaskan, bahwa anggaran riset di Pamekasan terbatas, sehingga tidak bisa mengcover semua pelaku riset yang ada di Pamekasan.

“Program riset dalam satu tahun ini biasanya ada satu sampai dua. Untuk tahun ini dengan Unira Pamekasan. Jadi tidak semua lembaga riset bisa kita gandeng karena memang keterbatasan anggaran,” Kata Sigit Priyono kepada wartawan korantimes.com.

Mantan Kabag Humas, Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setkab Pamekasan Sigit Priyono, menyampaikan bahwa setiap lembaga Ormas di Pamekasan sudah mendapatkan dana hibah.

“Jadi kalau misal mau melakukan riset bisa menggunakan dana yang sudah diberikan tersebut,” Pungkasnya.

Pewarta:Syafi’i
Editor :Hasbullah

Print Friendly, PDF & Email