PAMEKASAN, KORAN TIMES-Sejumlah aktivis LSM membawa tujuh tuntutan dalam aksi berlangsung di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Pamekasan. Senin 15 September 2025.
Sejumlah massa aksi tersebut sempat menyegel kantor DKPP Kabupaten Pamekasan. Massa tersebut mengatasnamakan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA).
Syaiful Bahri, salah satu orator menyampaikan bahwa pihak dinas pertanian harus di evaluasi karena banyak masalah serius yang belum terselesaikan sampai hari ini.
“Jadi saya minta segera evaluasi kinerja oknum pegawai DKPP yang diduga terlibat dalam skandal proyek fiktif,” Tegas Syaiful Bahri, dalam orasinya.
Sementara 7 tuntutan yang dibawa massa aksi diantaranya pertama, soal dugaan adanya LPJ Palsu Terkait Pekerjaan Pipanisasi yang dikerjakan oleh Kelompok Tani pada Tahun Anggaran 2024.
Kedua, dugaan adanya survey fiktif terkait Program Pipanisasi Tahun 2025. Ketiga dugaan adanya penarikan biaya operasional saat Survey fiktif Program Pipanisasi Tahun 2025.
Keempat, dugaan adanya KTP Palsu untuk Penebusan pupuk bersubsidi kurang
lebih sebanyak 2000 KTP. Kelima, dugaan adanya Penipuan berkedok Proyek di Dinas Pertanian yang dilakukan oleh Mantan PLT Kepala Dinas Pertanian Pada Tahun 2024.
Keenam, dugaan adanya tunggakan pupuk bersubsidi di Desa Tagengser Daya
Tahun 2023 yang sampai saat ini diduga belum terselesaikan. Ketujuh, dugaan adanya pekerjaan fiktif pada Program Kegiatan Jalan Usaha Tani (JUT) Tahun Anggaran 2022.
“Semua tuntutan ini hasil temuan kami di lapangan dan ini jelas bahwa dinas pertanian ada kongkalikong dengan pihak terkait,” Tegas Syaiful.
Sementara, Kepala Bidang Produksi Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, Andi Ali Syahbana, akan berupaya memanggil pihak terkait terutama soal pupuk.
“Dokumen saya minta dan akan kami penggil kios yang bersangkutan dan akan kami laporkan secara tertulis kepada Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida, (KP3). Serta terkait dengan pupuk bersubsidi pertanggungjawaban dari kios ke distributor,” Ungkap Andi Ali Syahbana.
Mengenai dugaan adanya Penipuan berkedok Proyek, kata Andi Ali Syahbana maka dirinya sudah berupaya memanggil mantan PLT dinas pertanian, namun pada saat dilakukan pemanggilan (Plt) Kepala DKPP Pamekasan, Nolo Garjito sedang sakit.
“Sudah tiga kali saya berupaya melakukan koordinasi dengan mantan Plt Kepala DKPP Pamekasan. Serta dalam waktu dekat akan berupaya untuk mengklarifikasi soal proyek tersebut,”Urainya.
