PAMEKASAN, KORAN TIMES-Pembangunan dapur gizi di Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan diduga melebihi kuota yang ditentukan dari Badan Gisi Nasional (BGN).

Pembangunan tersebut mendapatkan kritikan dari salah satu aktivis Aliansi Pemuda Pamekasan (Alpad) bahwa pembangunan dapur gizi seharusnya 14 dapur tidak boleh lebih.

“Jika BGN pusat menentukan kuota dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebanyak 14 ya harus segitu, tidak boleh lebih apalagi over sampai 21, ini pemborosan anggaran namanya,” Kata Syauqi.

Mantan aktivis HMI Pamekasan tersebut meminta Badan Gisi Nasional (BGN) harus benar-benar serius, profesional dan selektif dalam menjalankan mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan dan seterusnya.

“Pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan bagian penting dan utama yang perlu diperhatikan betul oleh BGN baik berkaitan dengan kelayakan maupun kuota sebagaimana diatur dalam juknis yang ada,”ungkap S
Zyauqi. Senin (18/8/2025).

Menurutnya, mematuhi kuota juga akan membantu mencegah pemborosan sumber daya dan memastikan bahwa program MBG berjalan dengan baik di seluruh wilayah sampai ditingkat kecamatan.

“Hal ini penting untuk memastikan distribusi makanan bergizi yang merata, efisiensi program, dan kemudahan pengawasan,” Tukasnya.

Ia pun menambahkan bahwa pembentukan dapur SPPG ini akan menjadi bumerang timbulnya berbagai persoalan jika tidak menyesuaikan dengan kuota yang sebagiamana mestinya.

“Karena selain tidak sesuai dengan juknis, hal tersebut juga akan berdampak terhadap ketidak merataan pendistribusian, Pemborosan sumber daya, Kesulitan pengawasan dan lain sebagainya” Imbuhnya.

READ  Poltekkes Kemenkes Jurusan Analis Kesehatan Semarang Persiapkan Masyarakat Siaga Donor Darah di Penggaron Kidul Pedurungan

Ia menekankan pentingnya transparansi data lapangan dan penghapusan sistem penguncian titik dapur yang rawan dimanfaatkan untuk permainan politik atau titipan jabatan.

“Kalau BGN tidak bersih-bersih, jangan salahkan publik kalau menilai MBG ini hanya proyek bagi-bagi jatah,” tegas zyauqi.

Pihaknya, berharap tidak ada pihak atau oknum yang bermain-main dalam program MBG ini, Baik dari pihak korwil BGN Pamekasan maupun dari pihak terkait yang lain.