JAKARTA, KORAN TIMES – Di tengah derasnya arus hiburan digital, muncul sosok inspiratif yang memanfaatkan media sosial untuk berdakwah dengan cara yang menyentuh hati. Adalah Raffi Nuraga, qori muda asal Indonesia yang viral di TikTok berkat lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang merdu dan penuh penghayatan.
Melalui akun TikTok @raffinuragaqori dan Instagram @raffinuraga, Raffi rutin membagikan video bacaan Al-Qur’an dengan gaya tartil yang syahdu. Suaranya yang khas berhasil menarik perhatian jutaan penonton, terutama dari kalangan generasi muda. Tak hanya itu, Raffi juga membagikan tips membaca Al-Qur’an yang baik dan benar sesuai kaidah tajwid, membuat kontennya semakin edukatif dan bernilai dakwah.
Menghadirkan Semangat Cinta Al-Qur’an di Dunia Digital
Raffi membuktikan bahwa dakwah tidak harus selalu dari mimbar. Lewat ponsel dan koneksi internet, ia menjangkau ribuan hati yang haus akan siraman rohani.
“Media sosial bisa menjadi ladang dakwah yang luas, selama niatnya benar dan caranya tepat,” ujar Raffi dalam sebuah wawancara singkat, Senin (7/4/2025).
Tidak hanya sebagai qori, Raffi juga aktif dalam dunia musik religi. Beberapa single miliknya seperti Allah Ya Maulana, Sholatun Bissalamil Mubin, dan Ma Li Habibun tersedia di berbagai platform musik digital, memperluas cakupan dakwahnya lewat lagu-lagu yang menyentuh hati.
Menguatkan Dakwah dengan Aksi Sosial dan Ekonomi Umat
Raffi tak berhenti pada konten digital. Ia turut mengelola Syahdu Muslim Store, toko daring yang menyediakan perlengkapan ibadah seperti mukena, sajadah, hingga Al-Qur’an Syahdu, produk yang sering ia tampilkan dalam siaran langsungnya. Melalui platform ini, ia juga menggagas program wakaf Al-Qur’an ke berbagai pelosok, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menyebarkan nilai-nilai Islam.
Menjadi Role Model Generasi Z Muslim
Keberadaan Raffi mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk para ulama dan komunitas Islam. Ustaz M. Ridwan Al-Hafidz, guru tahsin dari Jakarta, menyebut Raffi sebagai contoh ideal generasi Z Muslim.
“Ia menunjukkan bahwa kecintaan terhadap Al-Qur’an tetap bisa hidup di era digital,” katanya.
Meski tak luput dari tantangan seperti komentar negatif di media sosial, Raffi tetap konsisten berdakwah dengan semangat dan keikhlasan. Ia bahkan merencanakan pengembangan program pembelajaran Al-Qur’an berbasis digital agar lebih banyak masyarakat, khususnya anak muda, dapat mengakses ilmu tajwid dan tartil secara gratis.
