KORAN TIMES, OPINI – Era digital telah membawa perubahan besar dalam dunia bisnis, termasuk bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di sektor retail, UMKM kini menghadapi tantangan yang kompleks, namun juga membuka peluang besar untuk berkembang. Salah satu konsep yang sangat relevan dalam konteks ini adalah Marketing 5.0, yang memanfaatkan teknologi canggih berbasis data dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Marketing 5.0 bukan sekadar transformasi digital, tetapi lebih kepada revolusi dalam cara bisnis memahami dan berinteraksi dengan konsumen. Teknologi menjadi katalis utama dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih personal dan relevan. UMKM di sektor retail, yang sering kali terkendala oleh sumber daya terbatas, dapat menggunakan analisis data untuk menggali perilaku dan preferensi konsumen, serta memprediksi tren pasar yang terus berubah. AI, misalnya, dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi produk otomatis, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.

Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, UMKM menghadapi tantangan utama berupa kesiapan sumber daya manusia dan keterbatasan modal dalam mengadopsi teknologi. Untuk itu, dukungan dari pemerintah, institusi pendidikan, serta sektor swasta menjadi sangat penting. Pelatihan dan edukasi tentang penerapan teknologi dalam pemasaran harus menjadi prioritas utama. Hal ini akan memastikan bahwa UMKM tidak tertinggal dalam kompetisi global dan dapat memanfaatkan peluang yang ada di era disrupsi ini.

READ  UMKM Malang Naik Kelas: Rumah BUMN Telkom Gelar Pelatihan Digitalisasi dan Kemasan

Keberhasilan adaptasi Marketing 5.0 oleh UMKM tidak hanya akan membantu mereka bertahan, tetapi juga mampu bersaing di pasar global. Oleh karena itu, sinergi antara akademisi, pemerintah, dan pelaku usaha menjadi kunci untuk membangun ekosistem bisnis yang inovatif dan tangguh. Melalui kolaborasi dan inovasi yang berkelanjutan, UMKM dapat menjadi pilar utama perekonomian Indonesia yang lebih kuat.

 

 

 

***

 

*) Ditulis oleh Muh Syulhasbiullah, Akademisi STIE Ciputra Makassar.

*) Tulisan opini ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis dan tidak termasuk tanggung jawab redaksi Koran Times.

*) Rubrik opini di koran Times terbuka untuk umum. Panjang tulisan maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata.

*) Harap sertakan riwayat hidup singkat, foto diri, dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Kirimkan tulisan ke email: timeskoran@gmail.com.

*) Redaksi berhak untuk tidak menayangkan opini yang dikirimkan.

Print Friendly, PDF & Email