MEDAN, KORAN TIMES – Pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia, yang menyebut subsidi BBM untuk driver ojek online (ojol) tidak tepat sasaran, memicu reaksi dari berbagai kalangan, termasuk komunitas ojol di Medan dan Deli Serdang.

Bagi sebagian masyarakat, fenomena meningkatnya jumlah driver ojol dianggap sebagai dampak minimnya ketersediaan lapangan kerja. Pernyataan Menteri ESDM tersebut dinilai menambah beban psikologis para driver ojol yang selama ini menggantungkan hidup pada profesi mereka.

Namun, alih-alih memicu keresahan lebih lanjut, sejumlah komunitas ojol di Medan dan Deli Serdang, seperti Komunitas Avenger, POM, dan 7 Benua, mengajak para driver untuk tetap menjaga situasi tetap kondusif, terutama menjelang pelantikan kepala daerah terpilih pada Pilkada 2024.

Ketua Komunitas Fosdor 2MS dan Garda Sumut juga menghimbau agar para driver tetap percaya pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Mereka meyakini bahwa pemerintah akan memperhatikan nasib driver ojol dan tetap mempertimbangkan hak mereka untuk menerima subsidi BBM.

“Kepercayaan kepada pemerintah adalah kunci. Kami yakin Presiden akan membuat keputusan yang terbaik demi kesejahteraan kami, para mitra transportasi online,” ujar salah satu anggota komunitas.

Ajakan ini diharapkan dapat menjadi langkah positif dalam menjaga stabilitas sosial di tengah dinamika politik dan ekonomi nasional. Keberadaan ojol sebagai tulang punggung transportasi masyarakat terus menjadi perhatian, termasuk dalam kebijakan energi yang berkeadilan.

Print Friendly, PDF & Email