BANTUL, KORAN TIMES – Tim pengabdian masyarakat UPN Veteran Yogyakarta menggelar pelatihan pembuatan bata ringan berbasis limbah alam di Dusun Mriyan Utara, Donotirto, Bantul yang merupakan daerah rawan gempa bumi. Pemanfaatan teknologi ramah lingkungan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana. Selain itu pada kegiatan ini juga dilakukan pelatihan pembuatan bisnis canvas model dan design thingking untuk memberikan wawasan baru kepada karang taruna dusun mriyan utara.
Kegiatan ini terlaksana melalui dukungan hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun anggaran 2024 dengan skema pemberdayaan berbasis masyarakat.
Secara geografis Padukuhan Mriyan terletak ± 1 km dari sungai opak dan 5.8 km dari Pantai Parangtritis dan menjadi salah satu daerah terdampak gempa tahun 2006.
Pelatihan tersebut diinisiasi oleh tim pengabdian UPN Veteran Yogyakarta terdiri dari Dr. Atik Setyani, Imam Prabowo, Dr. Nina Fapari arif dan M Ichsanudin, serta melibatkan mahasiswa dari Teknik Metalurgi.
Salah satu perwakilan tim pengabdian masyarakat UPN Veteran Yogyakarta Dr. Atik Setyani menyebut, Padukuhan Mriyan Utara merupakan salah satu daerah penghasil padi, jagun dan sumber serat lain yang dapat digunakan untuk pembuatan bata ringan. Selain mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan, inovasi bata ringan memiliki potensi besar digunakan sebagai material bangunan tahan gempa. Teknologi yang digunakan dalam pengembangan produk ini adalah proses geopolimerisasi.
Bata ringan tahan gempa berbahan limbah alam memiliki bobot ringan, tapi kuat sehingga mengurangi beban struktur bangunan. Bata ringan yang dikembangkan menawarkan solusi mitigasi bencana yang praktis dan berkelanjutan. Selain itu, produk ini diharapkan dapat menjadi inovasi produk unggulan desa yang saat ini belum dimiliki oleh karang taruna Dusun Mriyan Utara.
Pelatihan dikemas secara menarik melalui metode partisipatif praktek secara langsung sehingga memudahkan peserta memahami wawasan baru.
Tim juga memberikan edukasi mengenai design thingking dan social enterprise serta melakukan pendampingan penyusunan canvas model. Kegiatan itu berlangsung dari Juli hingga November 2024 dan dilanjutkan monitoring apda Bulan Desember.
Pada kegiatan ini juga dihadiri oleh Lurah Donotirto Bapak Jurahimi dan Kepala Dusun yang mendukung secara penuh dan turut serta menjadi juri pada peneliaian presentasi bisnis canvas model yang disusun. Bukan hanya memperkenalkan pembuatan bata ringan sebagai potensi usaha bernilai, tetapi juga membuka wawasan pemuda-pemudi tentang konsep social enterprise.