SUMENEP, KORAN TIMES – Pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2024, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), yang merupakan salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) industri hulu minyak dan gas bumi, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kelestarian lingkungan dengan melakukan aksi tanam mangrove. Acara bertajuk “Hijau Lestari SKK Migas-HCML” ini berlangsung di Pantai Matahari, Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai pukul delapan pagi.
Dalam aksi ini, HCML bersama masyarakat menanam sekitar tiga ribu pohon mangrove dan seribu pohon alpukat. Hamim Tohari, Manager Regional Office & Relations HCML, menyampaikan bahwa penanaman ini bukan hanya wujud komitmen terhadap lingkungan, tetapi juga tradisi yang mengikat HCML dengan masyarakat setempat.
“Penanaman pohon mangrove ini merupakan penanda bahwa kedua belah pihak sepakat untuk merawat dan menjaga lingkungan,” jelas Tohari.
Hamim menegaskan bahwa HCML terus berupaya memberikan dampak positif bagi lingkungan melalui berbagai kegiatan yang mengurangi emisi karbon. Penanaman ini sejalan dengan nilai-nilai etik perusahaan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Ini adalah bagian dari kepedulian industri hulu migas untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekitar,” katanya.
HCML telah aktif menanam mangrove sejak tahun 2020. Salah satu program besar terjadi di Desa Semare, Pasuruan, di mana 16.500 tanaman mangrove ditanam. Upaya ini kemudian dilanjutkan pada tahun berikutnya dengan penanaman 17.500 pohon mangrove di Pulau Mandangin dan Desa Semare.
Pada Oktober 2023, HCML juga melakukan penanaman sebanyak 10.000 pohon mangrove di Pantai Kundang Wetan, Sumenep, memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Pada tahun ini, kegiatan penanaman mangrove di Kecamatan Bluto bertepatan dengan Hari Pahlawan. HCML berharap momentum ini dapat menumbuhkan semangat kepahlawanan dalam merawat alam.
“Para pahlawan dahulu berjuang untuk kemerdekaan negara ini. Tugas kita sekarang adalah merawat kemerdekaan itu dengan menjaga alam, salah satunya melalui penanaman mangrove,” ungkap Tohari.
Mangrove memiliki peran penting dalam mencegah abrasi pantai yang kerap terjadi akibat dampak pemanasan global. Tohari meyakini bahwa menanam dan merawat pohon merupakan bentuk nyata dari aksi kepahlawanan terhadap lingkungan.
“Mereka yang konsisten merawat lingkungan adalah pahlawan kehidupan,” tambahnya.
Kegiatan ini juga mendukung Festival Pesisir 2024. Selama dua tahun berturut-turut, festival ini telah dilaksanakan di Pulau Mandangin, Sampang, dan Pulau Gili Iyang. Tohari berharap Festival Pesisir dapat menarik wisatawan untuk menikmati keindahan Pantai Matahari serta keberlanjutan alamnya.
“Kami berharap festival ini bisa mengangkat budaya dan kesenian Madura, serta menarik wisatawan untuk datang ke sini,” ujar Tohari.
Melalui acara ini, HCML berharap mampu menjalin sinergi yang kuat dengan pemerintah daerah, serta mendukung pelestarian lingkungan dan pariwisata lokal.
Dukungan HCML terhadap program pemberdayaan masyarakat terus berlanjut seiring dengan tujuan perusahaan dalam memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.