SURABAYA, KORAN TIMES- Komunitas Cinta Bangsa (KCB) Jawa timur akan menggelar aksi ketiga di Kanwil Kemenag Jatim (Rabu, 02 Oktober 2024).
Aksi demonstrasi tersebut merupakan aksi lanjutan terkait dugaan adanya jual beli kouta haji, pemalsuan data, manipulasi nomor porsi dan pungli yang terjadi di Kanwil Kemenag Jatim dan di beberapa Kantor Cabang Kemenag Jawa timur.
Holik Ferdiansyah, ketua KCB Jatim menuturkan bahwa aksi di Kanwil Kemenag akan terus disuarakan hingga APH melakukan pemeriksaan terhadap pejabat Kanwil Kemenag Jatim.
“Kalau di aksi pertama dan kedua hanya dilakukan di Kanwil Kemenag Jatim saja, aksi yang ketiga ini akan dilaksanakan di dua tempat. Pertama di Kanwil Kemenag Jatim dan yang kedua di depan kantor KPK RI,” kata Holik kepada awak media, (Senin, 30 September 2024).
Selain melaksanakan aksi demonstrasi di dua tempat yang berbeda, KCB Jawa timur dalam aksi ketiga akan menggunakan topeng muka Akhmad Sruji Bahtiar dan Abdul Haris, hal ini menurut Holik sebagai bentuk protes terhadap kedua pejabat tinggi di Kanwil Kemenag Jatim tersebut.
“Kita sudah menyiapkan seratus topeng dengan gambar Akhmad Sruji Bahtiar dan Abdul Haris. Ini semata-mata menjadi gambaran bahwa jika terduga dalang dalam permainan kouta haji ini tidak segera diperiksa dan diadili, maka akan tumbuh subur pejabat-pejabat seperti mereka,” tegasnya.
Menurut Holik, meskipun Pansus Haji 2024 sudah selesai, namun persoalan tindak pidana yang berada di Kanwil Kemenag juga harus menjadi perhatian oleh DPR RI dan aparat penegak hukum.
“Jangan sampai, pansus selesai kemudian persoalan ini dianggap selesai. Harus ada tindakan hukum yang diambil. Sekaranglah giliran KPK untuk bertindak, makanya kami mendukung dan mendorong KPK agar segera memanggil dan memeriksa Akhmad Sruji Bahtiar selaku Kakanwil Kemenag Jatim, dan Abdul Haris selaku Kabid PHU”, ucapnya.
Dirinya memastikan akan terus menggelar aksi demonstrasi di Kanwil Kemenag Jatim.
“Untuk demo akan terus berlanjut sampai Abdul Haris dan Akhmas Sruji Bahtiar diperiksa, termasuk demo di Kanwil Kemenag Jatim dan di KPK”, ungkapnya.
Diketahui, dalam dua pekan ini KCB Jawa timur dua kali menggelar aksi unjuk rasa, dan terus meminta agar KPK memeriksa para pejabat tinggi Kanwil Kemenag Jatim.
Pewarta: Lukman
Editor : Hasbullah