SURABAYA,KORAN TIMESCiputra Film Festival (CFF) telah mencapai tonggak sejarah yang mengagumkan dengan menerima lebih dari 600 submisi untuk tahun ini.

Kegiatan yang mengangkat tema “Unseen” diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Ciputra (Fikom UC) dan telah menempatkan dirinya pada peta skala internasional dalam industri
film.

Ciputra Film Festival sendiri merupakan festival tahunan yang sudah memasuki tahun
ketiga dalam penyelenggaraannya. Dengan bertemakan “Unseen”, CFF berharap bisa
mengangkat isu-isu sosial yang terjadi di sekitar kita, yang sering kali juga tidak mampu
diwakili oleh suara dan tidak terlihat oleh mata.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari ini, Festival Director Ciputra Film Festival,
Rosihan Farouqi, menyatakan, sangat terkesan dengan sambutan luar biasa dari
komunitas sinematik internasional terhadap Ciputra Film Festival. Lebih dari 600 submisi
yang kami terima adalah bukti nyata akan antusiasme global terhadap visi kami untuk
mendorong pembuat film muda untuk berkreasi dan mengekspresikan ide-ide mereka melalui
medium yang begitu kuat, yaitu sinema,”ungkap Rosihan Farouqi.

Pihaknya, menyatakan sejak dimulainya, Ciputra Film Festival telah menarik perhatian para pembuat film, sutradara, penulis skenario, dan penggemar film dari seluruh penjuru dunia. Dengan program yang beragam, termasuk pemutaran film, seminar, workshop, dan kompetisi, festival ini telah menjadi platform yang unik untuk bertukar gagasan, berbagi pengetahuan, dan merayakan keberagaman dalam seni perfilman.

READ  Kolaborasi Desainer Indonesia dan Malaysia Hadirkan Tren Baru di Dunia Modest Fashion

“Festival ini juga telah mendapat apresiasi atas dedikasinya untuk memajukan bakat-bakat
lokal. Melalui berbagai kegiatan, Ciputra Film Festival terus mendukung pertumbuhan
industri film lokal, memberikan ruang bagi para sineas muda untuk mengembangkan
keterampilan mereka, dan memberikan pengakuan yang layak bagi karya-karya mereka,”imbuh Rosihan Farouqi. Senin (20/5/2024).

Selain itu, kata Rosihan Farouqi, CFF juga telah menjalin kemitraan yang kuat dengan lembaga-lembaga terkemuka
dalam industri film, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk meningkatkan kesempatan
dan aksesibilitas bagi para pembuat film muda.

“Mengenai Ciputra Film Festival
Ciputra Film Festival (CFF) diadakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Bisnis dan Media.
Dengan Pengadaannya setiap setahun sekali, sekarang telah memasuki tahun ketiga
penyelenggaraannya,” Tukasnya.

CFF ini, kata Rosihan Farouqi, dibuat sebagai bentuk projek hasil akhir mahasiswa, sehingga tiap tahunnya pun mengangkat tema-tema yang berbeda. Kali ini mengangkat tema Unseen,
dengan makna mengangkat isu-isu sosial yang sering kali tak nampak dan kurang
diperhatikan oleh masyarakat.

“Berangkat dari situlah, kami ingin mengapresiasi karya sineas muda dan mengangkat program screening yang menarik sesuai tema acara,” Urainya.

Sekedar diketahui, CFF diadakan
selama seminggu mulai dari 27 Mei hingga 1 Juni dengan lokasi yang berbeda, yaitu di
Universitas Ciputra Surabaya dan XXI Ciputra World Mall. Acara ini dilengkapi dengan
berbagai kegiatan yang menarik seperti fringe event, games, workshop, hingga ada guest star.
Informasi lebih lanjut dapat melihat instagram @ciputrafilmfest.

READ  Sivitas Kotheka Gelar Festival, Novi Kamalia: Demi Melestarikan Budaya Madura

Pewarta:Syafi’i
Editor :Hasbullah

Print Friendly, PDF & Email