JAKARTA, KORAN TIMES– Amburadulnya demokrasi era Presiden Jokowi (Joko Widodo) menjadi perhatian banyak pihak di dalam negara maupun di luar negeri. Pun dari para jurnalis Indonesia sendiri.
Adalah Moh Ramli. Ia adalah jurnalis di Jakarta. Pria asal Sumenep, Madura ini merilis buku berjudul: Tragedi Demokrasi. Buku fiksi setebal 223 halaman ini memuat sejumlah penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh pemerintah era Presiden Jokowi.
“Mulai dari putusan Mahkamah Konstitusi, hingga politisasi bantuan sosial oleh Jokowi,” katanya, kepada wartawan korantimes.com.Jumat (3/5/2024).
Tak semua jurnalis berani menuangkan kritik pada karya buku. Namun, kata Ramli, dirinya merasa hal tersebut perlu dilakukan karena bentuk ikhtiarnya menjaga demokrasi.
“Jadi generasi Indonesia jangan takut. Indonesia juga lahir dan merdeka atas keberanian. Kalau salah katakan dan tulis salah. Dan juga sebaliknya,” jelasnya.
Menurutnya, menulis fakta dan kebenaran adalah kewajiban semua jurnalis. “Yang mengaku jurnalis ya harus begitu. Jangan hanya menulis yang biasa-biasa saja. Jurnalis harus berani. Itu resiko yang harus diambil,” ujarnya. (*)
Pewarta:Lukman
Editor : Hasbullah