PAMEKASAN, KORAN TIMES – Badan Pengelola Latihan, Himpunan Mahasiswa Islam (BPL HMI) cabang Pamekasan, resmi laksanakan training Senior Course (SC) tingkat Nasional. Pembukaan acara ini digelar di Pendopo Bupati Pamekasan Minggu, (25/02) malam.

Acara berlangsung meriah dihadiri langsung oleh Ketua Presidium Majlis Daerah Korps Alumni HMI (MD KAHMI) Afandi, Sekertaris MD KAHMI Ali Masykur, Ketua Komisioner KPU, M Halili dan Letnan Kolonel Kav. Kamilo Kalim dari Dandim Pamekasan.

Selain dihadiri pejabat publik yang notabene alumni HMI, hadir pula sejumlah organisasi ekstra kampus lainnya. Antara lain Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiah (IMM) dan sejumlah organisasi kepemudaan lainnya.

Ketua Presidium MD KAHMII Afandi mengapresiasi semangat kekaderan yang saat ini terawat di lingkungan HMI Cabang Pamekasan. Adanya training ini menurutnya, tentu menandakan keberadaan BPL HMI yang tetap aktif menjaga ruh dari organisasi berlambang hijau hitam ini.

Afandi berpesan kepada Keluarga Besar BPL HMI Cabang Pamekasan, agar tetap menjadikan perkaderan, sebagai tombak utama dalam merawat para kader HMI. Terlebih kesuksesan acara yang saat ini sedang digelar. “Semoga acara training ini berjalan dengan lancar, sukses sesuai harapan,” ucapnya.

Selain itu, Ketua Umum BPL HMI Pamekasan A Hendra Purnomo mengatakan, Kegiatan SC ini dikemas serba digital. Menurutnya, pada umumnya training di cabang lain masih di lalui dengan cara manual. “Training ini, sejak Screening Test hingga penilaian dan kehadiran peserta dilalui secara digital,” urainya.

READ  Kajian Fakultatif Syariah dan Ekonomi Bisnis Islam Berjalan Sukses: Bahas Peran DPR RI dalam Menjembatani Aspirasi Publik

Tak cukup itu, training yang diikuti kader HMI dari berbagai daerah di Indonesia itu, disorientasikan mencetak instruktur yang siap menjadi teladan bagi kader di internal HMI hingga tauladan bagi umat dan bangsa di kalangan masyarakat. “Training Senior Course ini diupayakan mencetak kader instruktur yang siap menjadi tauladan di berbagai lini,” ulasnya.

Hendra menyatakan, di era digitalisasi ini, instruktur dituntut untuk untuk beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan. Sehingga pengabdian dalam metode dan pendekatan perkaderan tidak terkesan kolot atau terbelakang. “BPL HMI Cabang Pamekasan, melalui training Senior Course ini sudah membuktikan, survival instruktur dalam menangkap segala bentuk perubahan zaman,” imbuhnya.

Dirinya berharap, seluruh delegasi peserta training senior course dari berbagai daerah se Indonesia ini, menggali materi sebanyak-banyaknya di bumi gerbang salam ini. Sehingga saat kembali ke daerah masing-masing, tidak kaku dalam melakukan perubahan besar-besaran. “Harapannya, para peserta bisa menggali sebanyak-banyaknya di training ini. Sehingga ada oleh-oleh yang akan dibawa ke cabang masing-masing, sebagai bekal perjuangan,” pungkasnya. (dln/hbl)

Print Friendly, PDF & Email