PAMEKASAN,KORAN TIMES- Keluarga korban memafkan semua pihak yang terlibat dalam insiden petasan kembang api yang mengakibatkan anaknya Roif Robbani berusia 18 tahun meninggal dunia.
Penyampaian diatas disampaikan Sulaiman, ayah dari keluarga korban dalam acara tahlil bersama di Dusun Beltok, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan.
Sulaiman, ayah korban mengucapkan banyak terima kasih kepada rombongan Kiai, Kades Pangorayan dan Kades Panglemah, serta Ketua Perkasa (Persatuan Kepala Desa) yang hadir di acara tahlil bersama.
“Saya berharap semuanya mendoakan almarhum anak saya agar mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Kami sekeluarga ikhlas dan sudah memaafkan terhadap semua pihak atas kejadian ini, karena ini sudah takdir dan bukan kesengajaan dari siapa-siapa”, ungkap Sulaiman. Selasa (29/4/2025).
Pihak ayah korban bersama keluarga besar korban dengan penuh harap agar permasalahan insiden kembang api segera diselesaikan demi ketenangan almarhum di alam kubur.
“Mudah-mudahan permasalahan ini segera terselesaikan. Saya ikhlas dengan kejadian yang menimpa anak saya,” Imbuhnya.
Secara terpisah Ribut Baidi, pengacara tersangka membenarkan adanya silaturahmi kiyai dan tahlil bersama di Dusun Beltok, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan.
“Keluarga korban meminta permasalahan soal insiden kembang api tidak diperpanjang, demi ketenangan almarhum di alam kubur,” Ungkap Ribut kepada wartawan.
Acara tahlil bersama di rumah korban dipimpin KH. Muhlis Nasir, Perwakilan PC NU Pamekasan, doa dipimpin KH. Fathurrozi, Tokoh Masyarakat Proppo sekaligus Sekretaris MUI Kecamatan Proppo.
Hadir juga, Ketua Persatuan Kepala Desa (PERKASA) H. Farid Affandi, Kepala Desa Pangorayan, Imam Hanafi, Kepala Desa Panglemah Uuk Solehuddin, Pengacara Para Tersangka dari Desa Pangorayan dan Desa Panglemah, Ribut Baidi Sulaiman dan Sulaisi Abddurrozak, Perwakilan PC GP ANSOR Pamekasan, RH. Abdul Gani, Tokoh Masyarakat di lingkungan keluarga korban, beserta seluruh keluarga korban di Dusun Peltok Desa Larangan Badung.