BLITAR, KORAN TIMES – Madrasah Tsanawiyah (MTs) AlMuslihuun Tlogo Blitar terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Arab. Pada hari Sabtu, 5 Oktober 2024, sekolah ini telah melaksanakan uji coba produk pengembangan pembelajaran Bahasa Arab menggunakan media Computer Assisted Language Learning (CALL) berbasis Moodle yang dikombinasikan dengan flash card atau permainan kartu kata bergambar bersama salah satu mahasiswa akhir S2 Univeritas Negeri Malang bernama Aisyah Maimunah.
Uji coba ini melibatkan seluruh siswa kelas IX dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas media pembelajaran baru ini dalam meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap materi Bahasa Arab. Media CALL berbasis Moodle memungkinkan siswa belajar secara mandiri, berinteraksi dengan materi pembelajaran secara interaktif, serta mendapatkan umpan balik secara langsung.
Media Moodle yang dikembangkan oleh peneliti dilengkapi dengan berbagai fitur menarik. Siswa dapat menonton video percakapan Bahasa Arab, mengerjakan kuis online untuk menguji pemahaman, serta berdiskusi dengan teman sekelas melalui forum penugasan. Selain itu, penggunaan flash card juga membantu siswa dalam menghafal kosakata dan tata bahasa Arab dengan lebih mudah.
Selama uji coba, siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Mereka dapat dengan mudah mengakses materi pembelajaran melalui perangkat komputer atau smartphone, serta berinteraksi dengan berbagai fitur yang disediakan oleh media CALL. Kombinasi antara media CALL dan flash card juga dinilai efektif dalam membantu siswa menghafal kosakata dan tata bahasa Arab.
“Kami berharap media ini disenangi anak-anak dan bisa menumbuhkan semangat belajar biar nggak malas-malas,” ujar Bu Lita, guru Bahasa Arab di sekolah tersebut.
Dengan adanya fitur video hiwar, kuis-kuis online, forum penugasan, dan latihan-latihan, siswa bisa belajar dengan lebih menyenangkan dan efektif.
Hasil dari uji coba ini akan menjadi bahan evaluasi untuk pengembangan media pembelajaran lebih lanjut. Pihak sekolah berharap media Moodle dan flash card ini dapat menjadi bagian dari kurikulum sekolah untuk masa percobaan satu semester ke depan. Jika hasilnya positif, media pembelajaran ini akan terus dikembangkan dan diimplementasikan secara menyeluruh.