PAMEKASAN, KORAN TIMESDPK GMNI IAIN MADURA mengambil sikap tegas untuk menjalankan organisasi secara independent atau memutus hubungan garis struktural dengan kedua DPP GMNI.

Bung Imam,Komisaris DPK GMNI IAIN Madura menyatakan pengurus menyatakan keluar karena menganggap kepemimpinan kedua DPP berikut Lembaga turunannya sudah tidak menjunjung tinggi dan tidak patuh pada anggaran dasar dan anggran rumah tangga (AD-ART) GMNI hasil kongres ke XXI dan
peraturan organisasi.

“Pernyataan sikap ini sudah berdasarkan hasil musyawarah anggota dan kader aktif komisariat IAIN Madura,”Tegas Bung Imam. Minggu (03/11/2024).

Selain itu, pihaknya menyampaikan musi tidak percaya terhadap kepemimpinan kedua DPP GMNI.

“Menolak untuk tunduk dan patuh terhadap kepemimpinan kedua DPP hasil kongres ke XXI berikut Lembaga turunannya,” Ungkap Bung Imam.

Mahasiswa IAIN Madura tersebut, menyatakan bahwa DPP GMNI hasil kongres ke XXI baik kepemimpinan arjuna Putra Aldino-Ageng Dendi dan atau kepemimpinan Immanuel Cahyadi-Sujahri Somar belum melaksanakan kewajibannya dalam bentuk pelaksanaan kongres GMNI ke XXII .

“Berdasarkan anggaran dasar (AD) Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GMNI) Kongres seharusnya dilaksanakan 3 tahun sekali dalam satu masa jabatan. Ini sudah 5 tahun terhitung dari pelaksanaan kongres ke XXI di Ambon maluku.” Jelas Bung Imam.

Pewarta:Syafi’i
Editor :Hasbullah

Print Friendly, PDF & Email