SURABAYA,KORAN TIMES-Kementerian Ristek badan eksekutif Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya wujudkan alat pembasmi nyamuk berbasis sensor bagi masyarakat Pulau Mengare.
Muhammad Dimas Fikri Alvian, Presiden BEM ITS menyatakan alat pembasmi nyamuk tersebut hasil kegiatan pengabdian masyarakat dan pengimplementasian hasil karya mahasiswa ITS berbasis teknologi dalam rangka memberikan solusi terhadap permasalahan aktual yang dialami oleh masyarakat Desa.
“Tujuan dari kegiatan Teknologi Untuk Negeri (TUN) ini sendiri adalah sebagai wujud dan aksi nyata kami selaku mahasiswa yang memiliki tugas sebagai agent of change untuk dapat mengembangkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” Ungkap Muhammad Dimas Fikri Alvian,Rabu (24/7/2024).
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember sebagai perguruan tinggi berbasis teknologi, kata Muhammad Dimas Fikri Alvian ingin mengenalkan kemajuan teknologi dalam penyelesaian masalah yang ada di masyarakat melalui karya-karya yang telah diciptakan.
“Informasi yang kami dapatkan, di Desa Keramat Pulau Mengare Kabupaten Gresik terdapat permasalahan terkait populasi nyamuk yang menganggu aktivitas masyarakat sekitar. Sehingga kami, ingin memberikan solusi bagi permasalahan tersebut dengan memberikan alat pembasmi nyamuk berbasis sinar UV dan dilengkapi sistem keamanan pada alat,”tegas Muhammad Dimas Fikri Alvian.
Sementara menurut Shella Anika Andamari, selaku Menteri Riset dan Teknologi BEM ITS menyatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk keseriusan Mahasiswa dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat.
Pihaknya, berharap pengabdian berbasis teknologi dapat bermanfaat bagi masyarakat desa dan memberikan solusi dari permasalahan aktual yang ada di desa
“Bentuk yang kita berikan sebagai mahasiswa teknik tentunya adalah sebuah teknologi yang harapannya bisa digunakan oleh penduduk Desa Kramat demi membantu dalam kegiatannya sehari-hari,” Tukasnya.
Pewarta:Lukman
Editor :Hasbullah