SURABAYA, KORAN TIMES – BMKG menyatakan suhu dingin yang melanda sebagian besar wilayah di Pulau Jawa disebabkan oleh Angin Monsun Australia dan posisi matahari yang berada di sisi utara bumi.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa Angin Monsun Australia yang kering dan membawa sedikit uap air saat ini bergerak menuju Asia melewati Samudera Hindia.

Pada saat yang sama, suhu permukaan laut di Samudera Hindia juga lebih rendah, sehingga membawa suhu dingin ke Indonesia.

“Hal ini menyebabkan suhu dingin di wilayah Indonesia,” kata Guswanto, dikutip dari Antara, Selasa (16/7).

Fenomena ini biasa terjadi pada Juli hingga Agustus, puncak musim kering, dan diperkirakan berlangsung hingga September.

Wilayah selatan khatulistiwa, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, akan terasa lebih dingin dari biasanya. Pulau Jawa khususnya akan lebih dingin karena topografinya yang bergunung-gunung, seperti di Banjarnegara (Dieng), Lumajang hingga Pasuruan (Semeru, Bromo), Wonosobo dan Temanggung (Gunung Sindoro – Sumbing), dan Lembang Bandung di Jawa Barat.

BMKG memperkirakan suhu dingin ini akan berlangsung pada pagi hari dengan titik terdingin di malam hari. Posisi matahari yang berada di belahan utara bumi menyebabkan Indonesia, terutama bagian selatan khatulistiwa, menerima sedikit sinar matahari langsung sehingga suhu udara lebih rendah.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap mengonsumsi air yang cukup dan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung vitamin C dan D untuk menjaga daya tahan tubuh menghadapi suhu dingin.

READ  Rumah Sakit Larasati Pamekasan Hadirkan Dokter Spesialis Kandungan

 

Pewarta: Lukman

Editor: Syafi’i

Print Friendly, PDF & Email