JAKARTA, KORAN TIMES– Kebocoran pipa terminal BBM di Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban pada senin dini hari (10/Juni/2024) mengundang banyak perhatian publik. Pasalnya kebocoran pipa terminal tersebut berdampak terhadap dua desa dengan radius hingga 2 kilometer.
Koordinator Jatim Progress, Hanafi Abdullah, menuturkan akan menggelar aksi unjuk rasa di PT. Pertamina Persero, Jakarta. Dirinya menilai bahwa kebocoran pipa tersebut bentuk kelalaian para pengelola terminal BBM Tuban.
“Jelas itu human error, sebab tidak mungkin pipa bocor dengan sendirinya kalau tidak terjadi yang namanya kelalaian,” kata Hanafi dalam rilisnya, (11/Juni/2024).
Aktivis Jawa Timur itu memaparkan jika kelalaian tersebut dibiarkan tanpa penanganan serius dari pusat (pertamina persero) guna menghindari terjadi kecelakaan yang lebih besar.
“Saya mendorong agar pihak Pertamina segera turun ke Tuban, lakukan audit di sana, saya yakin akan menemukan banyak kejanggalan, jangan sampai kelalaian itu memakan korban nyawa nantinya,” tegasnya.
“Ganti saja kepala TBBM sama pihak pengelolanya, kasihan warga sekitar kalau dibiarkan begitu,” tambahnya.
Berdasarkan sumber yang diperoleh oleh korantimes.com, setidaknya surat yang dikirim oleh Jatim Progres kepada PT. Pertamina Persero di Jakarta memuat beberapa tuntutan di antaranya.
1. Meminta PT. Pertamina pertanggungjawaban kepada warga terdampak kebocoran Terminal BBM Jenu, Tuban.
2. Meminta Dirut Pertamina dan SKK Migas memanggil pihak pengelola dan kepala TBBM Tuban, serta mencopotnya dari jabatan.
3. Melakukan audit di Terminal BBM Tuban.
4. Menghentikan operasional TBBM Tuban.
Sebelumnya, dilansir dari berbagai sumber media online, kepala Desa Tasikharjo, Damuri, yang terdampak langsung kebocoran TBBM mengungkapkan bahwa warganya harus dievakuasi karena mengalami mual dan pusing akibat bau gas yang menyebar.
“Banyak warga yang alami sesak napas dan mual. Sehingga warga saya evakuasi dititik kumpul Lapangan Brangkal dan di Desa Sumurgeneng mulai Senin dini hari. Ada juga yang sempat dibawa ke puskesmas,” Ucap Damuri, Kades Tasikharjo.
Pewarta: Lukman
Editor : Hasbullah