PAMEKASAN,KORAN TIMES– Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Madura Kabinet Merdeka mendesak Presiden Jokowi bersikap netral dan ketua KPU RI mundur dari jabatannya.

Penyampaian kritik tersebut disampaikan Mahasiswa melalui mimbar bebas depan gedung Rektorat Universitas Madura. Rabu (07/02/2024).

Sebelum menyampaikan kritik, sejumlah Mahasiswa menyanyikan lagu Indonesia Raya, Himne Unira, dan Lagu Totalitas Perjuangan. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian Orasi Ilmiah serta musikalisasi puisi yang dibawakan oleh Perwakilan UKM Teater Akura.

“Mimbar bebas ini kami gelar sebagai respon terhadap dinamika politik hari ini yang sudah mengenyampingkan aturan-aturan hukum serta moral yang berlaku,”kata Muchtar selaku Presiden Mahasiswa.

Setidaknya, kata Muchtar ada tiga indikator gejala itu. Pertama, Pernyataan ketidaknetralan institusi kepresidenan oleh Jokowi dengan membolehkan Presiden berkampanye dan berpihak.

Kedua, mobilisasi aparatur negara untuk kepentingan elektoral terhadap pasangan calon tertentu adalah tindakan melanggar hukum sekaligus melanggar konstitusi.

Ketiga, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memutuskan Ketua Komisi Pemilihan Umum atau Ketua KPU Hasyim Asy’ari melanggar etik dalam menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka yang didaftarkan sebagai calon wakil presiden dan mengikuti tahapan pemilu.

“Ini merupakan bukti bahwa di tataran pemangku kebijakan hari ini, sudah mulai tidak memerhatikan aspek-aspek hukum, norma, dan etika yang berlaku di Indonesia,” tegas Muchtar.

Kegiatan ini, kata Muchtar sebagai respon dinamika politik hari ini, yang sudah terang-terangan mengangkangi demokrasi dengan adanya praktik penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan dengan tanpa malu.

READ  Presiden Jokowi Tinjau Kesiapan RSUD Tamiang Layang Terima Peralatan Medis Modern

“Jangan karena merasa memiliki kekuasaan, kemudian bertindak seolah-olah tidak membutuhkan moralitas,” Tegas Muchtar.

Pernyataan sikap terbuka tersebut kata,Muchtar diserahkan langsung kepada Wakil Rektor III sebagai kepanjangan tangan rektor, agar memvalidasi dan merestui hasil dari kajian BEM.

“Alhamdulillah, poin-poin pernyataan sikap kami yang dihasilkan dari kajian-kajian akademik, direspons positif serta ditandatangani oleh Ibu Dr. Win Yuli Wardani, selaku Wakil Rektor III,”Pungkasnya.

Berikut isi pernyataan sikap BEM-U Kabinet Merdeka Universitas Madura yang dibaca depan rektor kampus Unira.

1.Mendesak Presiden untuk bersikap netral, adil, dan menjadi pemimpin bagi semua kelompok dan golongan, bukan untuk sebagian kelompok.

2. Mendesak kepada semua aparatur pemerintahan untuk berhenti menyalahgunakan kekuasaan.

3. Mendesak ketua KPU RI agar mundur dari jabatannya, selayaknya mengingat rekam jejak dia yang sudah 3 kali mendapatkan sanksi peringatan keras dari DKPP RI karena terbukti melakukan pelanggaran etik, sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai cita demokrasi masyarakat Indonesia.

4. Meminta kepada seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama merawat cita-cita kemerdekaan dengan memperjuangkan terwujudnya iklim demokrasi yang sehat, jujur, adil dan bermartabat.

Pewarta:Syafii
Editor :Hasbullah

 

 

Print Friendly, PDF & Email