SAMPANG,KORAN TIMES-DPD KNPI Jatim mendesak Polres Sampang menindak pelaku aksi pembacokan di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang. Minggu (17/11/2024).
Nur Faisal, Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD KNPI Jatim, menyatakan aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri wajib menciptakan rasa aman serta melakukan pencegahan terhadap gangguan Kamtibmas baik menjelang pelaksanaan pilkada 27 november 2024 atau pasca pelaksanaan Pilkada 2024.
“Aksi pembacokan pasti ada otak intelektual dibelakangnya. Polres dan Polda jatim wajib mendeteksi secara hukum semua yang terlibat. Lakukan penegakan hukum secara tegas dan adil terkait pelaku aksi pembacokan yang diduga gara-gara perbedaan dukungan pada Pilkada, “Tegas Faisal.
Pihaknya, menyatakan pelaksanaan demokrasi politik yang bernama pilkada tetap berjalan dengan aman lancar serta sesuai dengan azas Pemilu luber jurdil menjadi suatu kunci dalam membangun pemerintahan yang sah,adil, dan bersih.
“Saya menghimbau pada semua kontestasi Pilkada 2024 untuk bersaing dan mencari dukungan suara dengan cara-cara yang ber Akhlakul karimah dan masyarakat agar tidak berlebihan dalam mengekspresikan dukungannya atau dalam mengkampanyekan paslon yang didukungnya,”imbuhnya.
Pihaknya, meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan cara-cara yang tidak dibenarkan oleh Allah SWT dan Rasulnya melalui ajaran agama. Karena tindakan itu merupakan tindakan yang konyol dan prilaku masyarakat jahiliyah tidak pantas dilakukan oleh masyarakat yang sudah cerdas dengan adanya Islam.
Pilkada, menurut Faisal adalah proses musyawarah menuju mufakat dalam memilih para pemimpin di masing masing daerah kabupaten kota di indonesia.
Selain itu, proses musyawarah yang secara teknis sudah di atur dalam peraturan per undang-undangan ini harus dilaksanakan berdasarkan kesadaran dari semua pihak akan pentingnya menjunjung tinggi perbedaan dalam rangka tetep menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Timses masing masing pasangan calon peserta kontestasi pilkada 2024 wajib menjadi pelopor terciptanya suasana aman serta nyaman dalam proses musyawarah memilih pemimpin melalui mekanisme Pemilukada tahun 2024 ini, dengan mengedepankan Etika serta budaya memanusiakan manusia, memperlakukan manusia sebagaimana manusia dengan menerima perbedaan sebagai Rahmatan lil Alamin,” Lanjut Faisal.